RELA
Oleh : Gazi Nur Islami Putri
Kau ternyata bukan pasangan kaki yang biasa ku pakai berjalan
Kau ternyata juga bukan pasangan tangan yang biasa kupakai menggenggam
Setelah aku mencoba memasangkan, agar terlihat serasi
Setelah aku mencoba menempatkan, agar tidak ada yang menggantung
Namun sayang...
Harus aku lepaskan apa yang seharusnya disebut pasangan
Harus aku jauhkan apa yang seharusnya disebut pegangan
Maka kini, biarlah pasangan kaki itu berjalan sendiri-sendiri
menentukan diri kemana harus pergi
dan biarlah pasangan kaki itu berlari sendiri-sendiri
mencari pasangan baru yang bisa dijadikan serasi
Karena cinta, rasa, bahagia, tawa, duka, nestapa,
tidak harus berakhir berpasangan
Terkadang, juga harus berlalu dengan kata rela...
Rela melihatnya pergi, agar tak semakin menyakiti hati